Senin, 10 Desember 2012


Satuan Acara Penyuluhan
 Oral Hygne



Disusun
Oleh:

Nama                                       :        
1.     Imas Sumarnia
2.     Kurnia Utami

Tingkat                          :         2A.1
Semester                        :         III
Mata Kuliah                            :         Safety in Nursing
Dosen pengampu           :         Drs. Azhari, M.Kes





Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Palembang
Jurusan Keperawatan
2012-2013




KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Wr. Wb
           
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul SAP Oral Hygne  ini tepat pada waktunya.
            Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca terutama mahasiswa maupun mahasiswi dalam pembelajaran Safety in Nursing.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
            Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb




                                                                                                Palembang,  Desember 2012




                                                                                                               Penyusun






DAFTAR ISI


Kata Pengantar.................................................................................................................. 1
Daftar Isi............................................................................................................................ 2

BAB I
 PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang........................................................................................................ 3
1.2              Manfaat .................................................................................................................. 3

BAB II
PEMBAHASAN
2.1       SAP Oral Hygne...................................................................................................... 4
2.2       Manfaat media pendidikan...................................................................................... 6
2.3       Pertimbangan pemilihan media................................................................................ 9

BAB III
 PENUTUP
3.1       Kesimpulan.............................................................................................................. 12
3.2       Saran..............................................................................................................          12

DAFTAR PUSTAKA














SATUAN ACARA PENYULUHAN
ORAL HYGNE

1.      Topik                          :           Oral Hygne
2.      Sub topik                    :          
3.      Sasaran                      :           Siswa Kelas 3 SD Negeri 44 Palembang
4.      Tempat                       :           Aula SD Negeri 44 Palembang
5.      Hari/tanggal               :           Rabu, 17 Agustus 2011
6.      Waktu                                    :           09.00 – 09.45 WIB
7.      Penyuluh/petugas      :           Imas Sumarni dan Kurnia Utami
                          

I.                   Analisa Data

1.      Latar Belakang
Gigi merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh kita yang lain. Kerusakan pada gigi dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya, sehingga akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu faktor yang dapat  merusak gigi adalah makanan dan minuman, yang mana ada yang menyehatkan gigi dan ada pula yang merusak gigi.    Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan. Namun sebagian besar orang mengabaikan kondisi kesehatan gigi secara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal manfaatnya  sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan (Pratiwi, 2007).
Mulut bukan hanya untuk pintu masuknya makanan dan minuman, tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang mengetahui. Mulut merupakan bagian yang penting dari tubuh kita dan dapat dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari kesehatan gigi karena banyak penyakit umum mempunyai gejala-gejala yang dapat dilihat dalam mulut.    Pada umumnya keadaan kebersihan mulut anak lebih buruk dan anak lebih banyak makan makanan dan minuman yang menyebabkan karies dibanding orang dewasa. Anak-anak umumnya senang gula-gula, apabila anak terlalu banyak makan gula-gula dan jarang membersihkannya, maka gigi-giginya banyak yang mengalami karies (Machfoedz dan Zein, 2005).
Masalah utama dalam rongga mulut anak adalah karies gigi. Gigi berlubang atau karies gigi adalah proses kerusakan gigi yang dimulai dari permukaan gigi atau enamel menuju ke dalam gigi atau dentin. Proses tersebut terjadi karena sejumlah factor di dalam mulut yang berinteraksi satu sama lain. Masyarakat umumnya cenderung beranggapan bahwa gigi susu tidak perlu dirawat karena akan diganti dengan gigi tetap. Sehingga, hal ini menyebabkan keadaan gigi susu saat diperiksakan di klinik sudah parah dan anak berisiko menderita sakit gigi dengan segala macam komplikasi yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita di Indonesia adalah penyakit jaringan penyangga gigi dan karies gigi. Secara umum kesehatan mulut dan gigi telah mengalami peningkatan pada abad terakhir tetapi prevalensi terjadinya karies gigi pada anak tetap merupakan masalah klinik yang signifikan. Karies gigi masih perlu mendapat perhatian karena hingga dewasa ini penyakit tersebut masih menduduki urutan tertinggi dalam masalah penyakit gigi dan mulut termasuk pada anak.
Oleh karena itu, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut merupakan cara yang tepat untuk mengubah perilaku hidup yang tidak sehat itu, serta dapat membantu dalam masalah perawatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah. Dengan adanya penyuluhan ini dapat memberikan edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut serta memberikan motivasi kepada masyarakat tentang  merawat dan memelihara kesehatan gigi dan mulut. Disamping sebagai upaya promotif dan preventif bagi masyarakat yang terkena maupun yang belum.
2.      Karakteristik

3.      Kebutuhan Masyarakat

II.                Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami tentang Kesehatan Gigi dan Mulut.
III.             Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah proses penyuluhan tentang Oral Hygne, diharapkan peserta mampu :
  1. Menjelaskan pengertian kkebersihan gigi dan mulut secara benar.
  2. Menjelaskan 2 fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.
  3. Menyebutkan 3 tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.
  4. Menyebutkan 2 dari 4 penyebab terjadinya kerusakan gigi secara benar.
  5. Menjelaskan 3 dari 5 cara perawatan gigi dan mulut secara tepat.
  6. Memperagakan cara menggosok gigi dengan benar.
IV.             Materi
II.    FUNGSI GIGI DAN MANFAAT MENGGOSOK GIGI
 A.    Fungsi Gigi
Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm dan ektoderm, yang memiliki 3 fungsi utama yaitu,
  1.  Pengunyahan (mastikasi) yang meliputi, memotong, merobek, dan melumat.
  2.  Keindahan (estetika)
  3.  Berbicara (phonetic).
  4.  
Macam –macam gigi beserta fungsinya
Gigi Seri (Incisivus)
Gigi ini letaknya berada di depan, dan berfungsi untuk memotong makanan (mastikasi). Jumlahnya ada 8, dengan pembagian 4 berada di rahang atas dan 4 berada di rahang bawah. Gigi seri susu mulai tumbuh pada bayi usia 4 – 6 bulan, kemudian diganti dengan gigi seri permanen pada usia 5 – 6 tahun pada rahang bawah dan pada usia 7 – 8 tahun pada rahang atas.
Gigi Taring (Caninus)
Posisi gigi ini terletak pada sudut mulut, di sebelah gigi seri, dan merupakan gigi yang paling panjang dalam rongga mulut. Fungsinya adalah untuk mengoyak makanan. Jumlahnya ada 4, dengan pembagian 2 ditiap rahang, 1 di kiri dan 1 di kanan. Gigi susu caninus ini diganti dengan gigi caninus permanen pada usia 11 – 13 tahun.
Gigi Geraham Kecil (Premolar)
Gigi ini jumlahnya 8, dengan pembagian 4 ditiap rahang, 2 di kiri dan 2 di kanan. Gigi ini hanya ada pada gigi dewasa, dan letaknya berada di belakang caninus. Tumbuh pada usia 10 – 11 tahun dan menggantikan posisi dari gigi molar susu. Bersama gigi molar, gigi ini berfungsi untuk melumatkan makanan.
Gigi Geraham (Molar)
Gigi molar susu berjumlah 8 seperti gigi premolar, kemudian lepas pada usia 10 – 11 tahun dan digantikan oleh gigi premolar. Sedangkan gigi molar permanen tumbuh di belakang gigi premolar setelah gigi molar susu lepas dan digantikan oleh gigi premolar. Jumlah dari gigi molar permanen adalah 12, dengan pembagian 6 di tiap rahang, 3 di tiap sisi kanan dan kiri. Gigi molar permanen inilah yang paling sering berlubang dan menyebabkan keluhan.
B.     Manfaat Menggosok Gigi
  1. Supaya gigi tetap bersih.
  2. Untuk menambah percaya diri karena memiliki gigi putih, bersih, dan senyum yang sehat.
  3. Agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.
  4. Dapat berfungsi dengan baik.
III.        TANDA DAN GEJALA GIGI BERLUBANG
  1. Tanda Gigi Berlubang
Tanda-tanda gigi mulai berlubang adalah dimulai dengan munculnya plak putih seperti kapur pada permukaan gigi. Selanjutnya, warnanya akan berubah menjadi cokelat, kemudian mulai membentuk lubang. Spot kecokelatan yang buram menunjukkan proses demineralisasi yang sedang aktif. Oleh sebab itu, diperlukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini timbulnya lubang.
2. Gejala Gigi Berlubang
Apabila kerusakan telah mencapai dentin (dentin merupakan bentuk pokok dari gigi yang melindungi daerah akar gigi), biasanya mengeluh sakit atau timbul ngilu setelah makan atau minum manis, asam, panas atau dingin.
Gejala gigi berlubang umumnya, adalah sakit gigi, gigi menjadi sensitif setelah makan atau minum manis, asam, panas, atau dingin. Terlihat atau terasa adanya lubang pada gigi, nanah di sekitar gigi, nyeri ketika menggigit dan bau mulut (Halitosis).
IV. PENYEBAB TERJADINYA KERUSAKAN GIGI
Ada empat hal utama yang menyebabkan kerusakan gigi, yaitu :
  1. Ada penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat mempertinggi faktor risiko terkena karies. Amelogenesis imperfekta, dapat timbul pada 1 dari 718 hingga 14.000 orang. Disamping itu, ada penyakit dimana enamel tidak terbentuk sempurna. Dentinogenesis imperfekta adalah ketidaksempurnaan pembentukan dentin. Pada kebanyakan kasus, gangguan ini bukanlah penyebab utama dari karies.
  2. Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur dalam gigi dapat menjadi lokasi perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada tempat yang sering terselip sisa makanan.
  3. Mulut merupakan tempat berkembangnya banyak bakteri, namun hanya sedikit bakteri penyebab karies, yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Khusus untuk karies akar, bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus, Actinomyces viscosus, Nocardia spp, dan Streptococcus mutans.
  4. Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat memengaruhi perkembangan karies. Setelah seseorang mengonsumsi makanan mengandung gula, maka bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi asam dan menurunkan pH. PH dapat menjadi normal karena dinetralkan oleh air liur dan proses sebelumnya telah melarutkan mineral gigi.
Selain empat faktor di atas, terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan karies, yaitu :
  1. Air liur dapat menjadi penyeimbang lingkungan asam pada mulut. Terdapat keadaan dimana air liur mengalami gangguan produksi, seperti pada diabetes mellitus.
  2. Obat-obatan seperti antihistamin dan antidepresan dapat memengaruhi produksi air liur. Terapi radiasi pada kepala dan leher dapat merusak sel pada kelenjar liur.
  3. Penggunaan tembakau juga dapat mempertinggi risiko karies. Tembakau adalah faktor yang signifikan pada penyakit periodontis, seperti dapat menyusutkan gusi. Dengan gusi yang menyusut, maka permukaan gigi akan terbuka. Sementum pada akar gigi akan lebih mudah mengalami demineralisasi.
  4. Karies botol susu adalah pola lubang yang ditemukan di anak-anak pada gigi susu. Gigi yang sering terkena adalah gigi depan di rahang atas, namun kesemua giginya dapat terkena juga. Sering muncul pada anak-anak yang tidur dengan cairan yang manis (misalnya susu) dengan botolnya. Sering pula disebabkan oleh seringnya pemberian makan pada anak-anak dengan cairan manis.
5. Ada juga karies yang merajalela atau karies yang menjalar ke semua gigi. Tipe karies ini sering ditemukan pada pasien dengan xerostomia,  kebersihan mulut yang buruk, pengonsumsi gula yang tinggi, dan pengguna metamfetamin karena obat ini membuat mulut kering. Bila karies yang parah ini merupakan hasil karena radiasi kepala dan leher, ini mungkin sebuah karies yang dipengaruhi radiasi.
V. CARA PERAWATAN GIGI DAN MULUT YANG TEPAT
  1. Lakukan dengan cara yang tepat, pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan rapat. Kemudian, terapkan cara menyikat gigi yang benar, yaitu menyikat dari arah gusi ke ujung gigi dengan gerakan berulang dan tidak terlalu keras.
  2. Disiplin, segala sesuatu yang dilakukan secara rutin akan memberikan perubahan yang berarti. Rajin menyikat gigi dengan cara yang benar dan di waktu yang tepat yaitu minimal dua kali sehari yaitu sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.
  3. Batasi mengkonsumsi makanan manis, makanan yang manis dan lengket mudah melekat pada gigi yang bilamana tidak langsung dibersihkan akan membentuk plak dan akhirnya menyebabkan kerusakan gigi. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menyikat gigi segera setelah mengonsumsi makan tersebut.
  4. Pasta gigi pilihan dengan perpaduan bahan alami dan ilmiah, pemilihan pasta gigi yang tepat juga membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pasta gigi yang mengandung perpaduan bahan alami (jeruk nipis, garam dan daun sirih) untuk merawat kesehatan gigi dan mulut secara alami, dan bahan ilmiah (kalsium dan fluoride) sebagai perlindungan maksimum agar gigi tidak mudah berlubang.
  5. Periksa gigi secara rutin, jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali dengan catatan rutin.
  6. VI.    LANGKAH LANGKAH MENGGOSOK GIGI DENGAN BENAR
Kunci utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar secara teratur. Berikut adalah cara menyikat gigi yang benar:
  1. Tempatkan sikat pada sudut 45° terhadap gusi.
  2. Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
  3. Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi.
  4. Sikat bagian permukaan gigi geraham yang Anda gunakan untuk mengunyah.
  5. Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan atas ke bawah.
  6. Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan.
  7. Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit.
  8. Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman yang asam. Efek gabungan dari asam dan menyikat dapat menggerus email gigi.
RAKTEK
  1. Persiapan Alat
1. Handuk dan Perlak
2. Gelas kumur berisi air
3. Kom kecil berisi boraks gliserin secukupnya.
4. Bak steril tetutup berisi kapas lidi,kasa,pinset 2 buah,sudip lidah 1 buah.
5. Sarung tangan
6. Bengkok 2 buah
7. Perlak kecil dan alasnya
  1. Prosedur
1. Bawa kedekat pasien
2. Beritahu klien tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan.
3. Cuci tangan,lalu pakai sarung tangan.
4. Pasang handuk/alas dibawah dagu dan pipi klien.
5. Jepit deppers dengan ujung pinset/arteri klem dan basahi dengan air masak.
6. Bersihkan rongga mulut mulai dari dinding,gusi.gigi dan terakhir bagian luar dengan hati- hati.
7. kain kasa/deppers yang sudah kotor dibuang kedalam bengkok
8. Setelah dilakukan hingga bersih
9. Selanjutnya.olesi bibir dengan boraks gliserin.
10. Jika terdapat stomatitis,olesi dengan gentian violet atau obat lain menggunakan lidi kapas.
11. Angkat bengkok yang berisi kain kasa,deppers,lidi kapas,pinset,klem yang kotor dan letakkan diatas kaki/meja dorong.
12. Angkat perlak
13. Lepaskan sarung tangan dan masukkan kedalam bengkok.
14. Rapikan klien.
15. Peralatan dibersihkan,dibereskan dan dikembalikan ketempat semula.
16. Cuci tangan.

Pengertian Membersihkan Mulut
Membersihkan rongga mulut, lidah dan gigi dari semua kotoran atau sisa makanan dengan mempergunakan kain kasa yang dibasahi air bersih.

V.                Metoda

1.      Ceramah
2.      Demonstrasi
3.      Diskusi

VI.             Media / alat

A.    Alat
Alat yang digunakan dalam Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut ini adalah:
  1. LCD
  2. Laptop
  3. Meja
  4. Kursi
  5. Alat – alat yang diperlukan untuk demonstrasi
B.     Media
Media yang digunakan dalam Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut ini adalah:
  1. Slide
  2. Poster
VII.          Kegiatan promkes / penyuluhan kesehatan
No
Tahap
Waktu
Kegiatan
PJ
1
Pembukaan
5 menit
Perkenalan
Menyampaikan tujuan
Kontrak Waktu
Peraturan
MC
2
Isi
15 menit
Menggali dan menjelaskan pengetahuan tentang :

Penyaji
3

















VIII.       Evaluasi


a)      Evaluasi Struktur
Semua  siswa  hadir dalam kegiatan
·     Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa bekerjasama dengan
Guru SD Negeri 44 Palembang.

b)      Evaluasi Proses
·    Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan pemateri.
·    Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung.
·    Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
c)      Evaluasi Hasil
·    Peserta memahami materi yang telah disampaikan
·    Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang diajukan pemateri
d)     Alat Tes

IX.             Referensi
Djuwita, I dan Sridadi. 1993.Pendidikan kesehatan gigi . Jakarta: Departemen Kesehatan.
Herijulianti, dkk. 2002.  Pendidikan kesehatan gigi. Jakarta: EGC.
Stoll, F. A, dkk. 1972. Dental health education. Philadelphia: Lea & Febiger.