Berikut ini beberapa gambar rajut/crochet hasil karya saya
Sabtu, 23 Juni 2012
Crochet
Rabu, 20 Juni 2012
Obat Suppositoria
Pengertian Pemberian Obat Suppositoria

Suppositoria biasanya diberikan kepada
pasien-pasien khusus yang tidak bisa mengonsumsi obat secara oral lewat mulut.
Hal ini bisa terjadi misalnya pada pasien yang sedang tidak sadarkan diri,
pasien yang jika menerima sediaan oral akan muntah, pasien bayi, dan pasien
lanjut usia, yang juga sedang dalam keadaan tidak memungkinkan untuk
menggunakan sediaan parenteral (obat suntik).
Selain itu, suppositoria juga didesain
untuk beberapa zat aktif yang dapat mengiritasi lambung serta zat aktif yang
dapat terurai oleh kondisi saluran cerna, jika digunakan secara oral. Misalnya,
zat aktif yang akan rusak dalam suasana asam lambung, rusak oleh pengaruh enzim
pencernaan, atau akan hilang efek terapinya karena mengalami first pass
effect.
Penggunaan suppositoria tidak hanya
ditujukan untuk efek lokal seperti pengobatan ambeien, anestesi lokal,
antiseptik, antibiotik, dan antijamur, tetapi juga bisa ditujukan untuk efek
sistemik sebagai analgesik, anti muntah, anti asma, dan sebagainya.
Tujuan Pemberian
o
Untuk memperoleh efek obat lokal maupun
sistemik.
o
Untuk melunakkan feses sehingga mudah untuk
dikeluarkan.
Indikasi dan kontra indikasi
o
Indikasi
Mengobati gejala-gejala rematoid, spondistis ankiloksa, gout akut dan osteoritis.
Mengobati gejala-gejala rematoid, spondistis ankiloksa, gout akut dan osteoritis.
o
Kontra Indikasi
§
Hipersensitif terhadap ketoprofen, esetosal
dan ains lain.
§
Pasien yang menderita ulkus pentrikum atau
peradangan aktif (inflamasi akut) pada saluran cerna.
§
Bionkospasme berat atau pasien dengan riwayat
asma bronchial atau alergi.
§
Gagal fungsi ginjal dan hati yang berat.
§
Supositoria sebaiknya tidak di gunakan pada
penderita piotitis atau hemoroid.
§
Pembedahan rektal.
Jenis Obat Supositoria
Pemberian obat yang memiliki efek lokal
seperti obat dulcolac suppositoria yang berfungsi secara local untuk
meringankan defekasi. Dan efek sistemik seperti pada obat aminofilin
suppositoria dengan berfungsi mendilatasi bronkus. Pemberian obat suppositoria
ini diberikan tepat pada dinding rectal yang melewati sfinkter ani interna.
Ø
Jika dikombinasikan dengan preparat obat
oral, maka pada umumnya dosis perhari adalah 1 supositoria yang dimasukan ke
dalam rectum. Jika tidak dikombinasikan, dosis lazim adalah 1 dosis 2 kali sehari.
Ø
Contoh obat supositoria :
v
Kaltrofen supositoria
v
Profeid supositoria
v
Ketoprofen supositoria
v
Dulcolax supositoria
v
Profiretrik supositoria
v
Stesolid supositoria
v
Boraginol supositoria
v
Tromos supositoria
v
Propis supositoria
v
Dumin supositoria
Bentuk dan berat supositoria
a.
Supositoria untuk rektum
Bentuknya seperti peluru,
torpedo/jari- jari tergantung pada bobot jenis dan bahan obat dan basis yang di
gunakan.
b.
Supositoria dari lemak coklat
Berat supositoria untuk dewasa
kira-kira 2gr dan biasanya lonjong seperti torpedo, sedangkan untuk
anak-anak 1gr dan ukrannya lebih kecil
c.
Supositoria uretal (BOUGI)
Bentuknya seperti pensil, dan
meruncing pada salah satu ujungnya. Untuk laki-laki beratnya ±4gr dan
wanita 2gr.
Keuntungan dan Kerugian
a.
Keuntungan
a)
Bisa
mengobati secara bertahap
b)
Kalau
missal obat einimbulkan kejang, atau panas reaksinya lebih cepat, dapat
memberikan efek local dan sistemik.
c)
Contoh
memberikan efek local dulcolax untuk meningkatkan defeksasi.
b.
Kerugian
a)
Sakit
tidak nyaman daya fiksasi lebih lama dari pada IV.
b)
Kalau
pemasangan obat tidak benar, obat akan keluar lagi.
c)
Tidak
boleh diberikan pada pasien yang mengalami pembedahan rekrtal.
Prosedur Pemberian Obat Suppositoria
1.
Persiapan Alat
·
Obat
sesuai yang diperlukan (krim, jelly, foam, supositoria)
·
Aplikator
untuk krim vagina
·
Pelumas untuk supositoria
·
Sarung
tangan sekali pakai
·
Pembalut
·
Handuk
bersih
·
Gorden / sampiran
2.
Persiapan Pasien dan Lingkungan
·
Menjelaskan
kepada pasien tujuan tindakan yang akan dilakukan.
·
Memebritahukan
prosedur tindakan yang akan dilakukan.
·
Menutup jendela, korden, dan memasang sampiran
atau sketsel bila perlu.
·
Menganjurkan
orang yang tidak berkepentingan untuk keluar ruangan.
3.
Pelaksanaan
·
Periksa
kembali order pengobatan mengenai jenis pengobatan waktu, jumlah dan dosis
obat.
·
Siapkan
klien
ü Identifikasi klien dengan tepat dan
tanyakan namanya
ü Berikan penjelasan pada klien dan jaga
privasi klien
ü Atur posisi klien dalam posisi sim
dengan tungkai bagian atas fleksi ke depan
ü Tutup dengan selimut mandi, panjangkan
area parineal saja
·
Kenakan
sarung tangan
·
Buka supositoria dari kemasannya dan beri
pelumas pada ujung bulatan dengan jeli, beri pelumas sarung tangan pada jari
telunjuk dan tangan dominan anda.
·
Minta
klien untuk menarik nafas dalam melalui mulut dan untuk merelaksasikan
sfingterani. Mendorong supositoria melalui spinter yang kontriksi menyebabkan
timbulnya nyeri
·
Regangkan
bokong klien dengan tangan dominan, dengan jari telunjuk yang tersarungi,
masukan supusitoria ke dalam anus melalui sfingterani dan mengenai dinding
rektal 10 cm pada orang dewasa dan 5 cm pada bayi dan anak-anak.
Anak supositoria harus di tetapkan pada mukosa rectum supaya pada kliennya di serap dan memberikan efek terapeutik
Anak supositoria harus di tetapkan pada mukosa rectum supaya pada kliennya di serap dan memberikan efek terapeutik
·
Tarik
jari anda dan bersihkan areal anal klien dcngan tisu.
·
Anjurkan
klien untuk tetap berbaring terlentang atau miring selama 5 menit untuk mencegah
keluarnya suppositoria
·
Jika
suppositoria mengandung laktosit atau pelunak fases, letakan tombol pemanggil
dalam jangkauan klien agar klien dapat mencari bantuan untuk mengambil pispot
atau ke kamar mandi
·
Buang
sarung tangan pada tempatnya dengan benar
·
Cuci
tangan
·
Kaji respon klien
·
Dokumentasikan
seluruh tindakan.
Lirik Lagu "One and Only"
You've been on my mind
I grow fonder every day
Lose myself in time
Just thinking of your face
God only knows
Why it's taken me so long
To let my doubts go
You're the only one that I want
I don't know why I'm scared
I've been here before
Every feeling, every word
I've imagined it all
You'll never know, if you never try
To forgive your past, and simply be mine
I dare you to let me be, your
Your one and only
Promise I'm worth it
To hold in your arms
So come on
And give me a chance
To prove I am the one who can
Walk that mile
Until the end starts
If I've been on your mind
You hang on every word I say
Lose yourself in time
At the mention of my name
Will I ever know
How it feels to hold you close
And have you tell me
Whichever road I choose you'll go
I don't know why I'm scared
Cos I've been here before
Every feeling every word
I've imagined it all
You'll never know
If you never try
To forgive your past
And simply be mine
I dare you to let me be your
Your one and only
I promise I'm worth it
To hold in your arms
So come on
And give me a chance
To prove I am the one who can
Walk that mile
Until the end starts
I know it ain't easy
Giving up your heart
I know it ain't easy
Giving up your heart (nobody's perfect)
I know it ain't easy (trust me I've learned it)
Giving up your heart (nobody's perfect)
I know it ain't easy (trust me I've learned it)
Giving up your heart (nobody's perfect)
I know it ain't easy (trust me I've learned it)
Giving up your heart (nobody's perfect)
I know it ain't easy (trust me I've learned it)
Giving up your heart
So I dare you to let me be your
Your one and only
I promise I'm worth it
To hold in your arms
So come on
And give me the chance
To prove I am the one who can
Walk that mile
Until the end starts
Come on
And give me a chance
To prove I am the one who can
Walk that mile
Until the end starts
Prinsip 5 benar dalam pemberian obat
a) Benar pasien
Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa (papan identitas
di tempat tidur, gelang identitas) atau ditanyakan langsung kepada pasien atau
keluarganya. Jika pasien tidak sanggup berespon secara verbal, respon non
verbal dapat dipakai, misalnya pasien mengangguk. Jika pasien tidak sanggup
mengidentifikasi diri akibat gangguan mental atau kesadaran, harus dicari cara
identifikasi yang lain seperti menanyakan langsung kepada keluarganya. Bayi
harus selalu diidentifikasi dari gelang identitasnya.
b) Benar obat
Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat dengan nama dagang
yang kita asing (baru kita dengar namanya) harus diperiksa nama generiknya,
bila perlu hubungi apoteker untuk menanyakan nama generiknya atau kandungan
obat. Sebelum memberi obat kepada pasien, label pada botol atau kemasannya
harus diperiksa tiga kali. Pertama saat membaca permintaan obat dan botolnya
diambil dari rak obat, kedua label botol dibandingkan dengan obat yang diminta,
ketiga saat dikembalikan ke rak obat.
Jika labelnya tidak terbaca, isinya
tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian farmasi. Jika pasien
meragukan obatnya, perawat harus memeriksanya lagi. Saat memberi obat perawat
harus ingat untuk apa obat itu diberikan. Ini membantu mengingat nama obat dan
kerjanya.
c) Benar dosis
Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosisnya. Jika ragu, perawat
harus berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau apoteker sebelum
dilanjutkan ke pasien. Jika pasien meragukan dosisnya perawat harus
memeriksanya lagi. Ada beberapa obat baik ampul maupun tablet memiliki dosis
yang berbeda tiap ampul atau tabletnya.
d) Benar cara/ rute
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang
menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien,
kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat
kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral, sublingual, parenteral,
topikal, rektal, inhalasi.
e) Benar waktu
Ini sangat
penting, khususnya bagi obat yang efektivitasnya tergantung untuk mencapai atau
mempertahankan kadar darah yang memadai. Jika obat harus diminum sebelum makan,
untuk memperoleh kadar yang diperlukan, harus diberi satu jam sebelum makan.
Ingat dalam pemberian antibiotik yang tidak boleh diberikan bersama susu karena
susu dapat mengikat sebagian besar obat itu sebelum dapat diserap. Ada obat
yang harus diminum setelah makan, untuk menghindari iritasi yang berlebihan
pada lambung misalnya asam mefenamat.
Langganan:
Postingan (Atom)